Showing posts with label #ARTIKEL/OPINI. Show all posts
Showing posts with label #ARTIKEL/OPINI. Show all posts

30 December 2019

Sambut Pilkada, RCH : Pemuda Jangan Acuh, Kita Punya Sejarah dan Kontribusi Besar!


Pasangkayu - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia akan melaksanakan Pilkada Serentak pada 23 September 2020. Pesta demokrasi itu akan dihelat di 270 daerah, yang terbagi atas 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota yang tersebar di seluruh Indonesia.

Berkaitan dengan hal itu, 'Robin Chandra Hidayat, SH' yang akrab disapa RCH berharap agar pemuda tidak acuh dan turut berpartisipasi dalam menyukseskan pesta demokrasi 5 (lima) tahunan yang akan digelar pada tahun 2020 tersebut.

"Pilkada Serentak Tahun 2020 itu sama seperti pilkada-pilkada sebelumnya, selalu menjadi momentum yang dinantikan oleh semua kalangan, termasuk pemuda. Oleh karena itu pemuda jangan acuh, mari kita sukseskan dengan cara kita masing-mading," kata RCH, Minggu (29/12/2019).

RCH menilai, pemuda punya sejarah dan kontribusi besar dalam perjalanan politik dan demokrasi di Indonesia. 

"Sejarah Indonesia menunjukkan bahwa pemuda memiliki kontribusi yang sangat besar dalam setiap perubahan. Pemuda telah eksis dalam mengawal segala bentuk perubahan, mulai dari masalah politik, ekonomi, hingga budaya," jelas RCH.

Lewat gagasan dan terobosan khas pemuda, peristiwa bersejarah lahir dan menjadi saksi bahwa pemuda turut memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.

"Di zaman kerajaan, misalnya, ada Gajah Mada dengan Sumpah Palapanya mampu menyatukan Nusantara, Budi Utomo pada tahun 1908, Sumpah Pemuda 1928 pun mampu menyatukan seluruh anak bangsa dalam satu kesatuan tanah air, bangsa dan bahasa yaitu Indonesia. Kemudian Proklamasi pada 17 Agustus 1945 yang diprakarsai juga oleh pemuda pada saat itu juga mampu meyakinkan Bung Karno sehingga segera mendeklarasikan Kemerdekaan Indonesia. Lalu Orde Baru 1966, Peristiwa Malari 1974, NKK/BKK 1978, Amarah 1996 Makassar, Pergerakan Mahasiswa pada tahun 1998 lewat momentum Reformasi yang dipahami sebagai momentum dimulainya kehidupan demokrasi yang sesungguhnya di Indonesia sampai pada Aksi Penolakan RUU pada September 2019 yang lalu adalah bukti shahih tentang sejarah dan kontribusi pemuda Indonesia,” ujar RCH.

Oleh karena itu, lanjut RCH, berangkat dari deretan kontribusi pemuda dalam sejarah panjang bangsa Indonesia di atas, menarik bagi kita untuk mengamati peranan pemuda saat ini, khususnya dalam ruang politik.

"Pemuda dalam menyambut Pilkada Serentak Tahun 2020 harus memberi kontribusi yang nyata, entah itu sebagai salah satu kontestan, penyelenggara, pengawas, pengawal ataupun pemilih yang berintegritas pada pesta demokrasi 5 tahunan nanti. Asal jangan golput!," tutup RCH.

16 December 2019

Lepas Masa Lajang, Hasnur Persunting Gadis asal Pinrang


Pasangkayu - Satu lagi wartawan di Kabupaten Pasangkayu akhirnya melepas masa lajang. Dia adalah Hasnur SH, yang secara resmi mempersunting gadis bugis asal Pinrang Sulawesi Selatan.

Eks Wartawan Radar Sulbar Biro Kabupaten Pasangkayu ini, menikahi kekasihnya Hastutik SAgr sesaat setelah mengucap ijab kabul di Dusun Kurondo, Desa Lariang, Kecamatan Lariang, Kabupaten Pasangkayu, Senin 16 Desember 2019.

Pernikahan kedua sejoli ini berjalan dengan lancar yang diikuti oleh pihak keluarga. Usai menikah, Hasnur yang kini aktif membesarkan media Ekspossulbar.com nampak tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

Hal itulah yang terpancar di wajah sang Jurnalis ketika menyalami para tamu undangan yang datang memberikan doa restu.

“Akhirnya dia (Hasnur) jatuh dipelukan gadis pinrang. Mungkin ini adalah akhir dari petualangan cinta, bagi sahabat kita yang satu ini,” kata wartawan Matasulbar.com Tomy, di warkop Happyness Pasangkayu, Senin malam (16/12/2019).

Ucapan selamat dan doa juga disampaikan oleh Wartawan TVRI Sulbar, Darmawan SIP yang berharap agar pernikahan Hasnur dan Hastutik mendapat keberkahan kebahagiaan dunia dan akhirat.

“InsyAllah jika tidak ada halangan, kami akan datang langsung memberikan doa restu,” ucapnya.

Egi Sugianto/50detik.com



17 August 2019

Kejutan Ulang Tahun di Hari Kemerdekaan, Agus Ambo Djiwa tak Menyangka


Berulang tahun dimomen perayaan Hari Kemerdakaan Indonesia adalah kebanggaan tersendiri bagi mereka yang lahir pada tanggal 17 Agustus, terlebih lagi jika yang berulang tahun tiba-tiba dikejutkan sebuah kado dari kerabat maupun sanak keluarga.

17 Agustus sepertinya adalah hari yang selalu dikenang oleh seorang Ir H Agus Ambo Djiwa MP, selama ia menjabat sebagai bupati di Kabupaten Pasangkayu karena selalu merayakan Ulang Tahun secara ganda, pertama untuk dirinya sendiiri dan kedua untuk Indonesia.

Pada momen HUT RI yang ke-74 tahun, Bupati Agus Ambo Djiwa ternyata berluang tahun yang ke-53. Usia yang matang sebagai pemimpin dan selaku orangtua.

Tidak ada perayaan khusus secara mewah di kalangan keluarga Agus Ambo Djiwa, untuk perayaan hari ulang tahun kali ini. Namun di malam Ramah Tama HUT Kemerdekaan RI yang berlangsung di Alun-Alun Ruang Tertbuka, Sabtu malam 17 Agustus 2019 mendaat kado spesial.

Dalam suasana malam Ramah Tama, bupati yang ketika memberi sambutan tiba-tiba mendapat kejutan kue ulang tahun yang disambut dengan tepuk tangan membahana dari tamu undangan.

Kejutan spesial yang diberikan kepada orang nomor satu di bumi Vovasanggayu itu, disaksikan oleh Wakil Bupati Drs H Muhammad Saal, ditandai dengan lagu "Selamat Ulang Tahun" yang dipopulerkan oleh grup Band Jamrud.

Mengetahui mendapat kejutan, Bupati Agus Ambo Djiwa sontak menunda jalannya sambutan. Istri tercinta Herny Agus, yang juga hadir diacara itu adalah orang pertama yang ikut diberikan potongan kue yang bertulisan "Selamat Ulang Tahun Bapak Agus Ambo Djiwa" dilanjutkan oleh Muhammad Saal selaku Wabup.

"Alhamdulillah, Terima kasih" ucap Agus dalam hati.

Agus, menceritakan bahwa perayaan ulang tahun untuk dirinya, sebenarnya setiap tahun dirayakan oleh Negara.

"Karena bertepatan Hari Kemerdekaan, sebenarnya saya tiap tahun hari kelahiranku dirayakan oleh Negara," canda pak Bupati.

Kue yang didesai oleh panitia penyelenggara ini, adalah hal yang ia tidak sangka.
"Ini adalah kejutan yang tidak saya sangka,” ucap Agus bernada bahagia.

Dikatakan bahwa selama 13 tahun terakhir selaku anak daerah ia sudah mewakafan dirinya untuk mengabdikan diri di Kabupaten Pasangkayu yang dulunya bernama Mamuju Utara.

"Lima tahun menjadi wakil Bupati, Lima tahun menjadi Bupati dan sudah 3 tahun menjabat Bupati Pasangkayu diperiode keduanya bersama wakil Bupati, Muhammad Saal. Saya pribadi akan selalu siap untuk daerah baik saya setelah tidak menjadi bupati lagi," terangnya.

Agus Ambo Djiwa, yang juga adalah Ketua Komite Aksi Pembentukan Kabupaten Pasangkayu (KAPKP) sejatinya memiliki harapan agar daerah ini semakin berkembang ke depannya.

"Segenap keluarga Ambo Djiwa akan selalu ada untuk Pasangkayu, membangun daerah yang kita cintai ini secara bersama – sama. Sekali terima kasih atas kejutan ini," tandasnya.

24 February 2019

Sosok Brigpol Darwis Kamal, Pahlawan Baru Bagi Masyarakat Pakawa

Bertaruh Nyawa ke Pelosok Desa, Bantu Pembangunan Gereja

Brigpol Darwis Kamal, seolah menjadi pahlawan baru bagi warga khususnya di Desa Pakawa, Kecamatan Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Apa yang dilakukan Darwis Kamal, dalam melayani masyarakat di desa itu.?

Junaedi Y/Egi Sugianto/Desa Pakawa

Bertugas sebagai anggota BKTM di Desa Pakawa, adalah sesuatu yang tak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Brigpol Darwis Kamal, sejak ditugaskan di lingkungan Kepolisian Polres Mamuju Utara (Matra) Polda Sulbar.
Bertugas sebagai BKTM dalam menjaga keamanan di wilayah Desa Pakawa, adalah tugas mulia yang melekat didiri sosok seorang Brigpol Darwis Kamal, saat ini. Sejak ditempatkan di wilayah tersebut, nyaris tak ada penolakan atau keluhan yang terucap dari dibibir polisi yang satu ini.

Ditempatkan di pelosok sejauh puluhan kilometer dari Ibu Kota Kabupaten tentunya menjadi suatu nilai tersendiri yang ditunjukkan oleh Polisi asal Pinrang ini. Ia....Darwis Kamal telah memperihatkan Keseriusan Polri dalam melayani masyarakat.
Aksi heroik dlakukan akhir pekan Sabtu (23/2) kemarin, saat Darwis Kamal kembali ke Desa Pakawa, membawa bantuan semen untuk rumah ibadah (gereja) dan bantuan baju-baju bekas layak pakai untuk anak-anak di Dusun Watuike.
Pengurus Gereja Balai Keselamatan Dusun Watuike Desa Pakawa, Pdt Amir, mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih atas kepedulian dan Ketanggapan Darwis Kamal bersama Komunitas Motor Trail.
“Bantuan ini (Semen) tentunya sangat membantu khususnya kelancaran pembangunan rumah ibadah kami,” kata Pdt Amir berbicng.
Sebagai Pendeta, Amir ikut mendoakan agar kebaikan Darwis Kamal dkk bisa dibalas oleh sang pencipta. “Semoga dengan kebaikannya dibalas oleh Tuhan,” cetusnya
Jika dilihat jumlah bantuan, tentu tak sebarapa yang diharapkan, tapi hal tersebut sangatlah berarti buat masyarakat Dusun Watuike dikarenakan Bantuan Semen saat ini amat dibutuhkan untuk Memperbaiki Gereja Balai Keselamatan  Dusun Watuike.
Kasat Intelkam Polres Matra, Rahmatullah SE menilai apa yang dilakukan oleh Darwis Kamal adalah sebagai wujud kemanusiaan terhadap sesama dan juga menjadi Prinsip Komunitas Trail V-Trac yang siap membantu sesama manusia yang membutuhkan.
BKTM Desa Pakawa Brigpol Darwis Kamal, banyak berharap agar bantuan berupa Semen dapat dimanfaatkan sebaik mungkin begitu juga pakaian bekas yang diberikan.
“Saya berharap warga disini (Watuike) tidak melihat bantuan dari sisa pakai orang lain, tapi meihat ketulusan kami dan teman-tean komunitas motor trail,” ucapnya.
Darwis Kamil, menghimbau kiranya ada donatur di luar sana yang berkenan mengulurkan tangannya untuk perbaikan gereja itu. “Jika ada yang ikut membantu kami siap bersama-sama,” ucapnya dengan nada tegas. (**)


31 January 2019

Inhutani II Berpengalaman dalam Jasa Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Mendapatkan Kepercayaan Tangani Proyek-Proyek Besar
Rehablilitasi Hutan Dari Pemerintah dan Pihak Swasta 

BUMN – PT Inhutani II  Sebagai Anak Perusahaan  BUMN Perum Perhutani,  dapat membuktikan eksitensinya dan komitmenya dalam usaha dibidang Kehutanan. Khususnya dalam hal Pembangunan Hutan Tanaman dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan.  Hal itu dibuktikaan PT Inhutani II  dengan keberhasilanya dalam  menangani  berbagai proyek-proyek Besar Rehabilitasi  Hutan dan Lahan . 

PT Inhutani II Sendiri telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah dan swasta  untuk menagani  Proyek-proyek  besar  Pembangunan hutan dan Rehabilitasi di wilayah Hutan Kalimantan Selatan , Kalimantan Barat  dan Kalimntan Timur  dan Kalimantan Utara. 
Berdasarkan Data Realisasi  Pembangunan Model Unit Manjemen Hutan Meranti  (PMUHHM)  sejak tahun 2003 sampai 2013 PT Inhutani II telah berkontribusi besar dalam memperbaiki kerusakan Hutan di   Wilayah Kalimantan Selatan Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur . Untuk realisasi  Rehabilitasi  PMUHHM Untuk Kalimantan Selatas sendiri kurang lebih  seluas 3.718,38 Ha  Untuk Kalimantan Barat 2.350.20 Ha. 
Sementara Untuk Jasa Rehabilitasin Hutan Lindung / Gerhan  Untuk  Untuk Kalimantan Selatan Seluas 5.300 Ha , Kalimantan Barat 6.764 Ha untuk  Kalimantan Timur  sendiri seluas 700 Ha.  Sementara Untuk Tahun 2014 sampai 2015 tidak ada lagi kegiatan penanaman, hanya ada kegiatan pemeliharaan  tanaman seluas 3000 Ha Kalsel, Kalbar, Kaltim  dan  untuk tahun 2015 seluas 3000 Ha Klsel Kalbar dan Kaltim. 
Bukan Hanya itu saja, Atas keberhasilan dan pengalamannya dalam menagani Proyek –Proyek Rehabilitasi Hutan  PT Inhutani II Juga telah  mendapatkan Kepercayaan untuk menangani Rehabilitasi Derah Aliran Sungai dan Proyek Rehabilitasi Hutan Khusunya bagi Pemegang Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) khususnya di Bidang Pertambangan. Sejak tahun 2016 sampai 2018  sendiri PT Inhutani II melakukan Rehabilitasi Lahahan seluas kurang lebih 4.352  Ha, dari sejumlah perusahaan –Perusahaan Besar pertambangan seperti PT Adaro Indonesia, PT Aneka Tambang tbk, PT Borneo Indobar, PT Murawai Coal. 
Selain itu juga,  PT Inhutani II  Sejak tahun 2011 hingga sampai saat ini (2019), mendapatkan  kepercayaan  dari PT Korea Indonesia Forestry Coopertive (KIFC )   Investor asal Korea Selatan,  untuk menangani  proyek  Pembangunan Hutan Tanaman yang tersebar di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.  (**)

Penulis Supriyanto S Hut adalah KUR Perencanaan dan Monev .

19 November 2018

Besok Bambang Pamungkas Bermain di Stadion Gawalise Palu

HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM
Sebagai bentuk empati dan kepedulian terhadap korban bencana Gempa Bumi, Likuefaksi dan Tsunami di Palu Sigi dan Donggala, sejumlah legenda sepakbola Indonesia bersama bintang-bintang Tim Nasional Indonesia akan menggelar Charity for Palu & Donggala. .
Charity ini dilakukan dengan menggelar pertandingan persahabatan antara Indonesia All Star vs Celebest FC All Star.
Pertandingan akan digelar tanggal 21 November 2018 di Stadion Gawalise Palu. .

@bepe20 @ponaryo11astaman @utina_firman @isnan_ali_09 @charis_yulianto4 @budiphyton13 @mridwan10 @ferry.rotinsulu @novarianto30 @arisindart @rochi21putiray @baguskahfi.fc @bagaskaffa16 @witansulaiman_ @andreoktvn7



14 November 2018

Semoga Atlet Potensial Lahir di Porprov Majene ke-III 2018

Oleh : Egi Sugianto/Wartawan Olahraga

Seluruh atlet andalan utusan dari enam Kabupaten se Sulawesi Barat (Sulbar) tentunya akan bersaing secara sportif agar menjadi yang terbaik di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulbar ke-III tahun ini.
Egi Sugianto
Pesta olahraga multi event terakbar tersebut sudah resmi digelar setelah dibuka langsung oleh Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar di Sport Centre Rangas Kabupaten Majene, 12 November 2018 kemarin.
Pada penyelenggaraan Porprov Majene ke-III kali ini, diberi tema “Sukses Porprov, Sukses Prestasi” yang diikuti  1.706 orang atlet dari 23 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan. Porprov tahun ini juga menjadi yang pertama kali di Kota Majene, sejak Porprov ada di Sulbar 8 tahun lalu.
Penyelenggaraan Porprov Majene dianggap sebagai momentum terbaik untuk berbenah diri dan melihat sudah sejauh mana pembinaan yang telah dilakukan masing-masing cabor. Sebab perbaikan prestasi olahraga Sulbar adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh Pemerintah melalui Komiten Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten dan Provinsi, jika tidak ingin dipermalukan untuk kedua kalinya di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020 mendatang.
Cukuplah, harga diri daerah Sulawesi Barat yang di dalamnya ada Kabupaten, Polman, Mamasa, Majene, Mamuju, Mamuju Tengah, dan Pasagkayu dipecundangi di PON Bandung XIX 2014 silam.
Dimana ketika itu nama Sulawesi Barat, tercatat dalam sejarah olahraga Nasional Indonesia, sebagai daerah peserta PON paling buruk khusus dalam urusan prestasi raihan medali.
Waktu di PON Bandung, Sulawesi Barat berada diposisi paling buncit pada perolehan medali. Diamana Sulbar hanya meraih satu medali perunggu dari sekian banyak atlet dikirim ke PON membela nama daerah. Artinya apa?. Bahwa harus diakui pembinaan prestasi olahrag di Sulbar sangat tertinggal jauh dari daerah lain.
Porprov Majene, tentunya sebagai tahapan meraih prestasi membanggan di multi event bergengsi nasional empat tahunan yakni PON. Maka dari itu masing-masing Pengurus cabor Provinsi dan Pengkab harus bisa melihat Cabor prioritas yang harus ditingatkan dan dikembangkan dana persiapan sebelum waktu PON tiba.
Setelah Porprov Majene ini, di 2019 nanti juga akan ada event skala nasional yakni Pra Kualifikasi PON (Pra PON) setahun sebelum PON Papua Digelar. Jadi apapun alasannya hasil dari Porprov Majene ini, harus memiliki efek positif di PON Papua nanti.

Hal ini diharapkan agar nama Sulbar bisa harum dan dikenal, bahkan dihargai di mata daerah-daerah lain akan sebuah prestasi yang membanggakan.
*Terbit di Harian Umum Metro Sulawesi Edisi Rabu 14 November 2018*

15 October 2018

Kisah Paijan, Karyawan PT Mamuang yang Menargetkan 100 Kali Donor Darah Semasa Hidupnya


Laporan Wartawan : Egi Sugianto, Kecamatan Pedongga


Bertempat di Polibun PT Mamuang diselenggarakan kegiatan Donor Darah untuk bantuan korban gempa Palu, Donggala dan Sigi, Senin 15 Oktober 2018. Kegiatan itu adalah digelar melalui PT Astra Internasional Tbk, yang diikuti 100 orang karyawan dan staff.
Siang menjelang sore itu, dengan cuaca mendung dipadukan dengan gerimis sedang, tiba-tiba muncul salah satu Karyawan PT Mamuang yang bersemangat tinggi ingin berbagi melalui donor darah. Dia adalah Paijan ditemani salah satu anaknya.
Menariknya ternyata Paijan, yang merupakan alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu Sulawesi Tengah itu, adalah pendonor aktif yang menargetkan 100 kali donor darah sebelum di panggil sang Ilahi. Sungguh mulia hati pak Paijan ini.
“Bang saya mau Salat dulu. Sebentar kita lanjutkan ceritanya,” kata Paijan meminta izin menunaikan ibadah salat Ashar terlebih dahulu.
Usai melaksanakan Salat, Paijan mulai menceritakan kembali pengalamannya yang ingin mendonorkan darahnya sebanyak 100 kali sebelum ajal menjemput.
“Kalau tuhan memberi umur panjang saya ingin berbagi melalui donor darah sebanyak 100 kali, sebelum saya meninggal," ucapnya membuka percakapan.
Bapak dua anak kelahiran 11 November 1985 itu, tercatat di Palang Merah Indonesia (PMI) sudah 12 kali mendonorkan darahnya kepada orang yang ia tidak kenal.
“Mulanya saya mendapat kartu catatan dari PMI waktu saya ikut donor darah di Kota Manado Sulawesi Utara, dan sampai saat ini sesuai dicatatan saya sudah 12 kali ikut donor darah,” kenangnya.
Paijan, mengaku semenjak dipercaya sebagai karyawan Mandor di bagian Hama Penyakit Tanaman (HPT) PT Mamuang sudah sebanyak empat kali melakukan donor darah.
“Termasuk donor darah untuk korban gempa Palu, Donggala dan Sigi, yang akan saya ikuti ini,”
Dikatakan bahwa sebenarnya sudah ada 21 kali donor darah semasa hidupnya ketika dimulai mendonor darah sejak duduk dibangku SMA.
"Seingat saya sudah 21 kali donor, tapi yang tercatat baru 12 kali di buku catatan PMI," sebutnya.
Pak Paijan, menceritakan selama kurang lebih 4 tahun lamanya bekerja di PT Mamuang, pihak perusahaan sering sekali melaksanakan kegiatan donor darah termasuk saat dihari jadi 30 tahun PT Astra Internasional Tbk belum lama ini.
"Kalau pimpinan kami disini menginformasikan ada kegiatan donor darah pasti saya ikut karena hanya donor darahlah kita bisa berbagi," cerita Pak Paijan yang tinggal di Afdeling OL (lima) itu.
Menurutnya disaat orang membutuhkan dirinya untuk mendonorkan darahnya pasti ia akan membantu selagi masih bisa mendonorkan darah sesuai kelayakan yang ditetapkan oleh dokter.
"Kalau ada yang butuh saya pasti bantu kalau saya dinyatakan bisa. Karena setetes darah itu sangat bernilai tinggi melebih dari materi yang ada, makanya saya selalu terpanggil kalau ada yang membutuhkan dan tentu saya berikan secara ikhlas," terangnya.
Untuk diketahui Paijan, mulai tercatat di PMI sebagai pendonor aktif sejak 20 Maret 2016 silam.
"Saya menargetkan kalau bisa 4 kali dalam setahun melakukan donor, saya tidak melihat seberapa besar uangnya tapi yang saya lihat adalah sisi kemanusiannya," tambahnya.
Menurutnya diawal pertama kali mendonor darah sebenarnya sangat takut dengan tajamnya jarum suntik, tapi setelah mendapat penjelasan dari dokter bahwa mendonorkan darah itu, selain karena sehat rohani secara kesehtan juga bagus.
"Dulu saya takut tapi sekarang saya justru merasa lebih sehat setelah aktif berdonor darah," kata pemilik golongan darah A ini. (**)

17 September 2018

Dari Memanfaatkan Lahan Tidur Sampai Mendirikan Rumah Belajar Holistik Literasi


Melihat Kerja Keras Amiruddin Ainun yang Hobbi Bertani
Dari Memanfaatkan Lahan Tidur Sampai Mendirikan Rumah Belajar Holistik Literasi

Menjadi seorang petani yang sukses sudah menjadi sewajarnya ketika seseorang mampu bertani dengan baik. Tapi menjadi spesial lagi, ketika petani biasa juga mampu mendirikan Rumah Belajar Holistik Literasi. Hal itulah yang dilakukan oleh Amiruddin Ainun, di Kecamatan Sarjo.



Laporan : Prasetya/Egi Sugianto

Pagi itu, ketika sang sinar matahari mulai terasa menyengat tidak menyurutkan langkah mengunjungi kediaman Amiruddin Ainun, sekaligus melihat lahan tidur pekarangan rumah yang sudah dimanfaatkan menjadi lahan pertanian.
Tusukan panasnya matahari saat itu, terasa hilang seketika ketika melihat suburnya lahan pertanian milik Amiruddin Ainun. Lebih lagi, ketika diajak jalan-jalan ke Rumah Belajar Holistik Literasi sudah berjalan beberapa waktu terakhir.
Sabtu pagi (15/9/2018) mungkin menjadi hari yang spesial bersama Plt Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Pasangkayu, Arhamuddin SE MAP bersama Kasubit Ekososbut Syharil Lahamada. Pasalnya selain mendapat tambahan pengetahuan soal pertanian, juga sempat menikmati hasil tanaman dari Amiruddin Ainun.
Apa yang dilakukan oleh Amiruddin Ainun ini, semata-mata adalah untuk upaya memenuhi ketahanan pangan lokal. Buktinya Amiruddin Ainun, sudah melakukan terobosan dengan menyulap lahan tidur dan tanah pekarangan jadi produktif, juga mendirikan mendirikan rumah belajar holistik literasi bagi petani dan pelajar.
“Sekolah ini untuk mendidik petani menjadi petani yang mandiri,” ucapnya membuka percakapan.
Dewasa ini kita mungkin sering mendengar soal keluhan harga komoditas pertanian yang mahal, bahkan tak jarang harus impor dari daerah tetangga karena pasokan dari petani lokal berkurang oleh satu dan lain hal.
Melihat hal ini, Sosok Amiruddun Ainun, yang juga seorang guru di salah satu sekolah di Kecamatan Sarjo, tidak patah semangat untuk mengembangkan pertanian secara mandiri.
Apa yang dilakukan Amiruddin Ainun itu, adalah sesuatu yang bisa dicontoh karena diyakini dapat memenuhi ketahanan pangan lokal yang ada di daerahnya, meskipun awalnya Amiruddin Ainun tidak memiliki ilmu pertanian yang mumpuni.
“Awalnya saya memperhatikan ibu-ibu disekitar sini (Kecamatan Sarjo) selalu membeli sayur dari kota, padahal disini banyak lahan yang bisa dimanfaatkan, makanya saya bertani mengajak warga disini,” kenangnya.
Sementara Omset yang didapat setelah pemanfaatan lahan tidur dan lahan pekarangan rumah itu saat ini sudah mencapai jutaan rupiah. “Untuk hasilnya yacukuplah untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
Menurutnya konsep yang dipakai dalam mengelolah pertanian ini adalah dengan cara berintegrasi dengan peternak masyarakat lokal, yakni mengunakan pupuk kandang dari ternak kotoran kambing sebagai pengelolahan tanah dan juga sebagai kesuburan tanaaman. “Ya kami bekerjasama dengan peternak agar bisa sejalan,” jelasnya.
Dikatakan rumah belajar Holistik literasi yang didirikan memang diperuntukan untuk para petani dan pelajar setempat guna membagi ilmu melalui buku-buku yang disediakan ataupun juga dengan menggunakan potensi lokal yang ada dari masyarakat setempat dalam berbagi pengetahuan tentang pertanian serta tempat untuk berdiskusi membahas tentang pengelolahan pertanian. (**)

17 May 2018

TULISAN : Ternyata Dia Kepala Puskesmas

Masih teringat DAA Smart Di Dusun Kalindapu Desa Tampaure minggu, 13 Mei 2018 kemarin, ada sebuah kenangan yang sangat mengesangkan sampai pada diskusi dipuskesmas Rabu,16 Mei 2018 yang kalau di ingat-ingat akan mengundang senyum dan tawa, bahagia bercampur rasa tidak percaya bahwa dialah orangnya ?
Apa itu ? yah siapa lagi kalau bukan kepala Puskesmas Bambaira yang murah senyum dan orangnya cepat banget akrab dengan para pasiennya. ko bisa dia mengesangkan bagimu ?
Jawabannya gini, sebelumnya saya datang ke puskesmas pada tanggal 10 Mei 2018.dalam rangka untuk diskusi mengenai program unggulan Bupati Pasangkayu tentang DAA Smart.
Ketika saya masuk dalam puskesmas saya bertanya di bagian loket, Mbak dimana saya bisa diskusi yang membidani masalah DAA Smart, Terus tiba-tiba di samping saya ada yang menjawab bisa dengan saya kalau bertanya masalah program itu.
Saya langsung senyum karna mungkin inilah Ibu yang bertanggung jawab soal DAA Smart, saya pun mengajukan pertanyaan boleh sekarang diskusi, tapi sebelum Ibu itu menjawab malah dia bertanya dari mana Nak, sontak saya katakan saya dari pendamping BAPPEDA, Ibu itu kemudian jawab pertanyaan tadi, Nak besok lah diskusinya karna hari ini ingin rapat semua jajaran pegawai di lingkungan puskesmas.
Sebenarnya hari itu ingin sekali diskusi tapi apalah daya karna ada rapat, tapi dalam fikirku dimana yah kepala puskemasnya ko tidak muncul. Karna setauku kepala puskesmas itu Bapak...aduh siapa yah namanya ? Lupa saya namanya.
Tapi tampa lama-lama berfikir saya pamit pulang kepada Ibu di samping tadi bahwa besok lah saya datang diskusi. 
Esok harinya Jumat,11 Mei 2018 jadwal padat sehingga tidak memungkinkan hadir untuk diskusi.
Tiba saatnya kegiatan Minggu,13 Mei 2018 DAA Smart terlaksana di dusun kalindapu saya pun menghadiri beberapa rangkaian agendanya yaitu sosialisaai kesehatan bahkan menyaksikan langsung praktek tentang tata cara membersihkan tangan dari kotoran dengan cara mencuci dengan sabun dan masih banyak lagi kegiatan soal kesehatan.
Dalam proses kegiatan itu saya di hampiri Ibu yang sebelumnya ketemu di Puskesmas sambil menyapa, kenapa tidak hadir di hari itu padahal katanya dia menunggu untuk diskusi, sontak saya menjawabnya saya sibuk Bu. Saya pun meminta maav karna tidak sempat hadir.
Lanjut cerita saya kembali dari kegiatan DAA Smart, selang beberapa hari yaitu pada hari Rabu,16 Mei 2018 saya sudah agendakan untuk datang diskusi ke puskesmas. 
Setibanya di Puskesmas saya langsung di arahkan pegawai untuk ke ruangan Bidan yang menangani Desa Bambaira dan Desa Tampaure , kebetulan dalam ruangan itu ternyata si Ibu itu di dalam. Sontak saya senyum alhamdulillah ketemu kembali.
Dalam ruangan kami bertiga dengan Bidan dan Si Ibu itu, saya belum tau namanya makanya masih panggil namanya si Ibu hehehe
Sambil membuka obrolan saya perkenalkan kembali maksud dan tujuan datang sehingga mereka paham tentang pertanyaan-pertenyaan saya, Bidan dan Ibu tersebut dengan senang hati memberi informasi yang memang di butuhkan dalam pekerjaan saya sebagai pendamping.
Kurang lebih sejam diskusi suasana agak bersahabat karna ternyata Ibu itu murah senyum dan suka bercanda, justru dengan suasana itu saya malah senang karna membuat saya lebih santai dan rileks, maklum saya orangnya gugupan.
Dalam diskusi tiba-tiba Ibu itu meninggalkan kami berdua sehingga saya banyak bertanya ke Ibu Bidan. saya sampaikan Ibu Bidan bisa ngak minta ambil gambar sebagai dokumentasi, Ibu Bidan bilang bisa tapi sebelum pengambilan gambar bagusnya tadi ada kepala puskesmas. Sontak saya bertanya-tanya? Kepala Puskesmas yang mana sih karna dari tadi saya tidak melihatnya.
Beberapa menit kemudian si Ibu itu muncul lagi dan Ibu Bidan bilang ini baru bagus kalau ambil gambar karna kepala puskesmas sudah ada.
Haaaaaa..saya keheranan dan kaget ternyata ini kepala puskesmas yah..si Ibu itu yang kemarin-kemarin ketemu ternyata nomor satunya puskesmas bambaira.
Sontak saya salaman dan sampaikan bahwa saya baru tau kalau Ibu itu ternyata kepala puskesmasnya hehe
Heran karna pribadinya yang sederhana, murah senyum, peramah, cepat akrab dengan pasien dan dekat banget dengan para pegawai puskesmas ternyata inilah pimpinan puskesmas.
Hanya bisa berucap bangga bisa kenal Ibu dan ternyata namanya Ibu *ANITA* tapi sapaanya  *ITHA* (saharuddin)

9 November 2016

Hari pahlawan, Momentun Mengingat Sejarah

            Setiap 10 November, menjadi tanggal diperingatinya jasa pahlawan untuk negeri ini, tentunnya banyak hal yang mengharuskan kita memperingati hari itu. Kerja keras dan semangat yang tumbuh dalam diri para pejuang untuk memerdekakan negara Indonesia dan keluar dari proses ketertindasan yang mereka rasakan. 
Dalam perjalanannya begitu banyak rintangan dan hambatan yang dilalui tetapi tidak membungkam semangat mereka untuk memerdekakan Negara Indonesia. Soekarno, berkata dalam orasinya dengan sebuah slogan “jasmerah” jangan pernah melupakan sejarah, tentunya mengandung makna tertentu dimana kita harus menengok kebelakang untuk melihat sejarah Indonesia, sehingga masa depan negara Indonesia dapat ditata dengan baik untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. 
Perjuangan pahlawan pra kemerdekaan sampai dengan pasca kemerdekaan adalah salah satu simbol, dimana kita selaku pemuda yang memegang tanggung jawab moril untuk melanjutkan cita-cita perjuangan, dalam hal ini kemerdekaan secara menyeluruh tanpa terkecuali, Kemerdekaan yang kita rasakan adalah kemerdekaan yang dimiliki oleh segelintir orang, sehingga dalam prosesnya selalu ada yang diuntungkan dan ada yang dirugikan, dalam hal ini para penentu kebijakan yang hanya berfikir untuk kepentingan mereka tanpa memikirkan bahwa tanggung jawab mereka adalah mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia. 
Sejarah Indonesia adalah sejarah yang selalu dikobarkan oleh rakyat Indonesia, dengan semangat kemerdekaan, semangat persatuan untuk mempertahankan kemerdekaan dari para penjajah colonial. Seharusnya semangat itu tidak surut hingga hari ini, karna selaku pemuda penerus perjuangan semestinya mampu melihat hal tersebut sehingga gerakan-gerakan yang terbangun adalah gerakan untuk kepentingan rakyat. 
Diharapakan bahwa pemuda di Era kontemporer (masa kini) mampu menjadi pejuang dan berdiri digarda terdepan berbicara demi kepentingan rakyat, dimana situasi-situasi lokal maupun nasional selalu menjadi perbincangan untuk merumuskan gagasan baru demi terciptanya negara yang mandiri secara ekonomi untuk kesejahtaraan rakyat Indonesia. 

Oleh : Arsyad Ibrahim, S. 
Penulis adalah Mahasiswa Uniersitas Tadulako 
Masyarakat Mamuju Utara Sul-Bar

8 November 2016

Karakter Pemuda Kontemporer

         
Arsyad Ibrahim, S.

Maju mundurnya suatu Negara tidak lepas dari sikap memuda hari ini, bahkan saya beranggapan bahwa kemerdekaan Negara Indonesia berkat kerja keras pemuda yang menyatukan gagasan dan persepsi yang lahir dari suatu perbedaan. Namun seiring berjalannya waktu karakter kesatuan yang murni lahir dari pemuda terkikis oleh kebiasaan-kebiasaan dan menjadi budaya yang tidak semestinya lahir dalam watak kepemudaan yang sesungguhnya, “hedonisme”.
Singmen fruith, dalam bukunya menjelaskan bahwa sikap apatis yang dimiliki oleh pemuda akan mengantarnya ke ruang-ruang dimana mereka hanya berfikir tentang kehidupanya sendiri tanpa memahami bahwa dibalik kehidupan yang dijalaninya terdapat tanggung jawab besar untuk orang lain.
Karakter itulah yang mengerogoti watak pemuda hari ini, sehingga tidak heran jika banyak pemuda yang besikap acuh tak acuh terhadap kondisi sosial. Semestinya, kita selaku pemuda mampu menjadi ujung tombak dan berdiri digarda terdepan menyikapi situasi-situasi social, dimana fenomena yang terjadi di kalangan masyarakat yang seharusnya mengundang perhatian pemuda untuk duduk bersama sebagai bentuk kepedulian terhadap situasi masyarakat.
Jika hal itu yang dilakukan pemuda hari ini, maka tidak menutup kemungkinan sejarah baru akan lahir kembali, sehingga problem yang terjadi akan terkubur seiring berjalannya waktu. Olehnya itu, bentuk perhatian terkhusus untuk para pemuda kontemporer (masa kini) sangat dibutuhkan demi tercipatnya masyarakat yang sejahtera.
Diharapkan pemuda masa kini mampu memunculkan tindakan baru sehingga cita-cita untuk menjadi negara yang sejahtera dapat terwujud secara menyeluruh di kalangan masyarakat, karena kita tahu bahwa perubahan lahir tidak lepas dari tindakan dan sikap loyalitas yang dimiliki oleh pemuda ada di muka bumi ini.


Oleh : Arsyad Ibrahim, S

Penulis adalah mahasiswa Universitas Tadulako

Masyarakat Mamuju Utara Sul-Bar.